Minggu, 12 Mei 2013

Manajemen Strategik Bab II


                MENETAPKAN MISI PERUSAHAAN

I. APA  YANG  DIMAKSUD  DENGAN MISI  PERUSAHAAN

Apakah suatu perusahaan sedang mengembangkan bisnis baru atau sedang merumuskan kembali arah bagi bisnisnya yang sudah berjalan, perusahaan ini harus menetapkan tujuan dan filosofi dasar yang akan menentukan bentuk sosok strategiknya (strategic posture). Tujuan mendasar (fundamental purpose) yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan – perusahaan lain yang sejenis dan yang menjelaskan cakupan operasinya dalam bentuk produk dan pasar didefenisikan sebagai misi perusahaan (company mission).

II. KEBUTUHAN  AKAN  MISI  YANG  EKSPLISIT

Tidak ada pihak luar yang mengharuskan perusahaan menetapkan misinya, dan proses menetapkan misi ini sangat menyita waktu dan menjemukan. Apalagi, misi ini mengandung rumusan sasaran dan strategi yang bersifat umum dan tidak spesifik.Dari sifatnya, misi hanyalah merupakan pernyataan tentang sikap, pandangan, dan orientasi yang bersifat umum, bukan target yang dapat diukur. Kalau demikian, apa yang ingin dicapai dari pernyataan seperti itu? Menurut King dan Cleland, sasaran dan misi perusahaan adalah :
ü  Memastikan kesamaan tujuan (purpose) dalam organisasi.
ü  Menjadikan landasan untuk memotivasi pemanfaatan sumber daya organisasi.
ü  Mengembangkan landasan, atau standar, untuk pengalokasian sumber daya organisasi.
ü  Menetapkan warna umum iklan organisasi ; misalnya, mengisyaratkan operasi yang bersifat bisnis (businesslike operation).
ü  Berfungsi sebagai titik focus bagi mereka yang sepakat dengan tujuan umum (purpose) dan arah organisasi dan menghalangi mereka yang tidak sepakat dengan itu agar tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan – kegiatan organisasi.
ü  Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan ke dalam suatu struktur kerja yang mencakup penetapan tugas kepada elemen – elemen yang bertanggung jawab dalam organisasi.
ü  Menegaskan tujuan umum (purpose) organisasi dan perwujudan tujuan – tujuan umum ini menjadi tujuan yang lebih spesifik sedemikian sehingga parameter biaya, waktu, dan kinerja dapat ditetapkan dan dikendalikan.

III. MERUMUSKAN  MISI

Proses menetapkan misi perusahaan untuk suatu bisnis tertentu barangkali dapat lebih mudah dipahami dengan membayangkan bisnis ini pada saat kelahirannya. Biasanya suatu bisnis atau usaha dimulai dengan keyakinan, keinginan, dan aspirasi satu orang wirausaha. Misi dari saeorang manajer pemilik seperti itu biasanya didasarkan pada keyakinan dasar berikut :
ü  Produk atau jasa yang disediakan usaha ini dapat memberikan manfaat yang setidak – tidaknya sama dengan harganya.
ü  Produk atau jasa ini dapat memuaskan kebutuhan pelanggan di segmen pasar tertentu yang pada saat ini belum dipenuhi secara memadai.
ü  Teknologi yang digunakan dalam produksi akan menghasilkan produk atau jasa yang biaya dan kualitasnya bersaing.
ü  Dengan kerja keras dan dukungan pihak – pihak lain, bisnis tidak saja dapat bertahan melainkan juga tumbuh dan memberikan keuntungan.
ü  Filosofi manajemen dari bisnis ini akan menghasilkan citra yang baik di mata publik dan akan memberikan imbalan keuangan dan psikologis bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan dana dalam membantu bisnis untuk berhasil.
ü  Konsep diri wirausaha dari bisnis ini dapat dikomunikasikan kepada, dan diterapkan oleh, para karyawan dan pemegang saham.
Bila usaha berkembang atau dipaksa oleh desakan persaingan untuk mengubah produk pasar teknologinya, misi perusahaan mungkin perlu ditetapkan kembali. Jika demikian, rumusan misi yang di revisi akan mengandung komponen yang sama dengan semula. Rumusan ini akan menyatakan jenis dasar produk atau jasa yang ditawarkan, pasar atau kelompok pelanggan utama yang akan dilayani, teknologi yang akan digunakan dalam produksi atau penyampaian produk atau jasa ; keinginan mendasar perusahaan akan kelangsungan hidup melalui pertumbuhan dan profitabilitas ; filosofi manajerial perusahaan ; citra publik yang diharapkan perusahaan ; serta konsep diri (self concept) yang harus dimiliki semua yang berafiliasi dengan perusahaan.

IV. TUJUAN PERUSAHAAN : KELANGSUNGANHIDUP, PERTUMBUHAN, PROFITABILITAS.

Tiga tujuan ekonomis memedomani strategi dari hampir semua organisasi bisinis.
Apakah menyebutnya secara jelas atau tidak, rumusan misi mencerminkan keinginan perusahaan untuk  memastikan kelangsunganhidup (survival)melaluipertumbuhan (growth)dan profitabilitas (profitability).
Perusahaan yang tidak mampu bertahan hidup akan tidak mampu memenuhi harapan pihak – pihak yang berkepentingan. Sayangnya, tujuan kelangsungan hidup, seperti halnya tujuan pertumbuhan dan profitabilitas, sering kali dianggap sudah demikian semestinya demikian sehingga sampai batas tertentu dilupakan sebagai kriteria pokok dalam pengambilan keputusan strategik.Bila ini terjadi, perusahaan hanya memperhatikan tujuan jangka pendek dengan mengorbankan pencapaian tujuan janka panjang.Nafsu untuk mendapatkan keuntungan seketika dapat membuat perusahaan mengabaikan dampak jangka panjang terhadap perusahaan.Sangat sering, akibatnya adalah kegagalan ekonomis dalam waktu singkat karena tidak adanya sinerji sumber daya dan tindakan bisnis yang tepat.Sebagai contoh, Consolidated Foods, produsen minuman ringan Shasta dan kaus kaki L’eggs, mengejar pertumbuhan melalui akuisisi usaha – usaha yang murah.Tetapi pola penjualan yang tidak menentu dari usaha – usaha yang beragam ini memaksa perusahaan mendivestasi lebih dari empat lusin usahanya. Proses ini membebani Consolidated Foods jutaan dollar dan menghambat pertumbuhannya.
Profitabilitas adalah tujuan utama suatu organisasi bisnis.Apapun ukuran atau defenisi laba yang digunakan, laba dalam kurun waktu panjang merupakan indicator paling jelas untuk kemampuan perusahaan menentukan tuntutan dan keinginan para karyawan dan pemegang saham.Kata kunci disini adalah “kurun waktu yang panjang.” Jelas, melandaskan keputusan pada pertimbangan profitabilitas jangak pendek akan mengakibatkan myopia strategik. Mengabaikan kepentingan pelanggan, pemasok, kreditor, ekologis, dan lembaga – lembaga pembuat peraturan, mungkin dapat memberikan keuntungan jangka pendek, tetapi perlahan – perlahan, konsekuensinya akan sangat merugikan.

V. FILOSOFI  PERUSAHAAN

Rumusan filosofi perusahaan, seringkali disebut kredo perusahaan (company creed), biasanya menyertai atau tercantum dalam rumusan misi.Pernyataan ini mencerminkan atau menjelaskan keyakinan dasar, nilai, aspirasi, dan prioritas filosofis yang menjadikan komitmen para pengambil keputusan strategic dalam memanajemeni perusahaan. Untunglah filosofi satu perusahaan tidak banyak berbeda dengan filosofi perusahaan lain. Para pemilik dan manajer secara implisit menerima pedoman perilaku yang tidak tertulis tetapi berlaku umum yang mengarahkan tindak – tanduk bisnis dan memungkinkan mereka mengatur diri sendiri secara cukup leluasa.Sayangnya, rumusan filosofi perusahaan seringkali begitu miripnya dan begitu menjemukan sehingga lebih mirip dengan makalah untuk kepentingan humas ketimbang komitmen kepada nilai – nilai yang mereka anut.
Terlepas dari kemiripan rumusan ini, niat baik dari para manajer strategik untuk mengembangkannya tidak layak disambut secara sinis.Para eksekutif perusahaan berusaha memberikan gambaran yang distinktif dan akurat mengenai wawasan manajerial perusahaan.Salah satu rumusan filosofi perusahaan ini adalah yang dibuat oleh Dayton – Hudson – Corporation.Seperti yang ditunjukkan oleh strategi dalam tindakan 2 – 3, dewan redaksi dan eksekutif Dayton – Hudson telah menetapkan arah yang sangat jelas bagi pengambilan keputusan dan tindakan perusahaan.
Barangkali yang paling menarik dalam pernyataan Dayton – Hudson adalah gambaran tanggung jawab di tingkat korporasi dan bisnis.Dalam banyak hal, rumusan ini dapat berfungsi sebagai prototype untuk ancangan manajemen strategik tiga lapis.Ancangan ini menyiratkan bahwa rumusan misi harus menyebutkan masalah – masalah strategik tingkat korporasi, bisnis, dan fungsional dari organisasi. Filosofi manajemen Dayton – Hudson melakukan hal ini dengan menyeimbangkan otonomi dan fleksibilitas operasi di satu pihak dengan masukan dan arahan dari korporasi di pihak lain.
Strategi dalam tindakan 2 – 4 memberikan contoh mengenai bagaimana General Motors menggunakan rumusan filosofi perusahaan untuk menegaskan prinsip – prinsip lingkungannya.Strategi dalam tindakan 2 – 5 menguraikan perubahan filosofi korporasi yang memungkinkan anak usaha Johnson & Johnson melakukan pembenahan organisasi.

VI. KONSEP  DIRI  PERUSAHAAN

Faktor penentu utama bagi sukes suatu perusahaan adalah sejauh mana perusahaan dapat mengaitkan dirinya secara fungsional dengan lingkungan luarnya (ekstern).Untuk mendapatkan tempat yang layak dalam situasi persaingan, perusahaan harus secara realistik mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya. Pemikiran ini bahwa perusahaan harus mengenali dirinya sendiri, merupakan inti dari konsep diri perusahaan (company self – concept). Pemikiran ini tidak bisa diintegrasikan dalam teori manajemen strategik ; tetapi pentingnya konsep bagi perorangan sudah disadari sejak zaman dahulu. Seperti yang ditulis oleh seorang pakar “ Manusia telah berjuang untuk memahami dirinya sendiri, karena pemikirannya tentang dirinya sendiri akan mempengaruhi apa yang akan dilakukannya dan apa yang diharapkannya dari hidup ini. Mengenal identitasnya menghubungkan dirinya baik dengan masa lalunya maupun dengan potensi masa depannya.”
Baik individu maupun perusahaan sangat perlu memahami diri mereka sendiri. Kemampuan untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang dinamik dan penuh persaingan akan sangat terkendala jika mereka tidak memahami dampak mereka terhadap pihak lain atau dampak pihak lain terhadap mereka. Karenanya, dalam pengertian tertentu, perusahaan memiliki kepribadian sendiri.Banyak diantara pelaku dalam perusahaan ditetapkan secara organisatoris, artinya perusahaan mengikuti tindakan para anggotanya secara berbeda dengan interaksi individual.Jadi, perusahaan merupakan badan atau kesatuan yang kepribadiannya melampaui kepribadian para anggotanya.Dengan demikian, perusahaan dapat menetapkan parameter pengambilan keputusan berdasarkan tujuan yang berbeda dari tujuan para anggotanya.Pertimbangan organisasional ini mempunyai pengaruh luas.
Organisasi memiliki kebijakan, memanfaatkan atau tidak memanfaatkan kekerasan, dan menyambut anda dengan senyum atau tidak.Mereka juga membuat barang, mematuhi kebijakan dan melindungi masyarakat.Ini adalah tindak – tanduk organisasi menyangkut sifat organisasi, bukan individu. Tindakan ini dilaksanakan oleh individu, bahkan dalam hal surat yang dihasilkan komputer, programnya dibuat oleh orang (individu) tetapi asal mula tindakan ini tetap ada pada organisasi.
Karakteristik konsep diri korporasi dapat diringkas sebagai berikut :
·         Konsep diri didasarkan pada persepsi manajemen mengenai bagaimana pihak lain (masyarakat) akan bereaksi terhadap perusahaan.
·         Konsep diri mengarahkan perilaku karyawan yang bekerja di perusahaan.
·         Konsep diri sebagian ditentukan oleh reaksi pihak lain terhadap perusahaan.
·         Konsep diri terkandung dalam rumusan misi yang dikomunikasikan kepada orang – orang di dalam dan di luar perusahaan.

Sabtu, 30 Maret 2013

DIA Tahu.. DIA Sayang Kita…



KETAHUILAH OLEHMU……
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia..
Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih…
Allah sudah menghitung airmatamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja…
Allah sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon…
Allah selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi…
Allah punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan…
Allah dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan…
Allah  sedang berbisik kepadamu.
ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur…
Allah telah memberkatimu.
Karena Itu LA – TAHZAN…
Janganlah Kamu bersedih Saudara ku…..
Allah Begitu Mencintai Kita…. Menangguhkan Siksanya Krn Sayang pada Kita….
Cepatlah kembali padaNya jika kau baru menyadarinya teman….